SEPERTI DOKTER
Dalam pengelolaan apotek yang menerapkan TATAP, apotek saya sering kali di datangi oleh masyarakat yang sebenarnya hanya ingin berkonsultasi saja. Seperti pagi ini, ada pelanggan yang membeli obat sambil bertanya beberapa hal mengenai kesehatan yang dialaminya.
Dari dialog ada hal yang menurut saya cukup layak untuk dimuat di blog ini.
Pasien, "Pak, Bapak yang pakai kaca mata kemarin itu siapa?"
Saya, "Itu teman apoteker yang sering membantu saya bila saya berhalangan hadir."
Pasien, "Patesan pinter, ternyata apoteker. Informasi yang diberikan sama dengan dokter."
dst...
Didalam dialog ini, bukannya kita ingin menggantikan peran dokter, tetapi kita bisa saling melengkapi dalam memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat. Masyarakat sering kali kurang paham dalam penggunaan obat atau yang lain yang terkait farmasi dan kesehatan secara umum, meskipun sudah berkonsultasi dengan dokter. Sering kali juga masyarakan hanya sekedar mencari opini pembanding.
Permintaan konsultasi yang hanya sekedar opini pembanding setiap hari selalu ada. seperti kemarin. Ada keluarga jauh yang hanya sekedar mampir untuk bertanya mengenai masalah gagal ginjal yang dialami oleh istrinya. Istrinya saat ini sedang menjalani rawat inap dan sudah berkonsultasi dengan dokter, tetapi tetap menginginkan opini sekunder dari saya. dan selanjutnya bukannya kita terus menjadi pengobat gagal ginjal, tetapi kita akan memberikan informasi dan anjuran agar pasien dapat mengambil keputusan dengan benar terkait pengobatan penyakitnya, juga harapan kita semua pasien akhirnya lebih patuh untuk secara rutin berobat kepada dokter agar penyakitnya dapat ditangani dengan benar oleh ahlinya (dokter).
Disini peran apoteker adalah mengembalikan pasien keapada dokternya. Oleh karena itu sangat penting apoteker juga menguasai tentang ilmu penyakit, agar dalam memberikan informasi tidak salah. selanjutnya pasien akan diuntungkan karena mendapat informasi yang akurat. Bagi tenaga kesehatan lain seperti dokter tentu saja peran kita akan sangat membantu, karena informasi yang kita berikan dapat saling menguatkan dan pasien akan semakin yakin dengan dokter.
Sebenarnya bukan hal baru, bila apoteker mampu memberikan informasi seperti dokter seperti senior-senior kita yang telah lebih dulu berpraktek profesi.
Rabu, 08 April 2009
KEHILANGAN MUT
KEHILANGAN MUT
Beberapa minggu ini aku tidak menulis di blog ini, bukannya aku kehilangan ide, tetapi lagi kehilangan mut untuk menulis.
Aku biasa menulis disela-sela waktu dalam menjalankan pekerjaan di apotek atau sesaat setelah pulang dari apotek. Saat apotek banyak pekerjaan sering kali mut itu hilang dan selera mengungkapkan ide-ide seakan tidak ada sama sekali. Mungkin aku membutuhkan vitamin penambah selera menulis.
Semoga pengunjung setia blog ini tidak kecewa, toh aku juga manusia biasa yang terkadang juga kehilangan ide-ide.
Dan jangan lupa besok kita gunakan suara kita dengan baik. Semoga pemilu besok sukses dan menjadi pemilu yang damai
Beberapa minggu ini aku tidak menulis di blog ini, bukannya aku kehilangan ide, tetapi lagi kehilangan mut untuk menulis.
Aku biasa menulis disela-sela waktu dalam menjalankan pekerjaan di apotek atau sesaat setelah pulang dari apotek. Saat apotek banyak pekerjaan sering kali mut itu hilang dan selera mengungkapkan ide-ide seakan tidak ada sama sekali. Mungkin aku membutuhkan vitamin penambah selera menulis.
Semoga pengunjung setia blog ini tidak kecewa, toh aku juga manusia biasa yang terkadang juga kehilangan ide-ide.
Dan jangan lupa besok kita gunakan suara kita dengan baik. Semoga pemilu besok sukses dan menjadi pemilu yang damai
Langganan:
Postingan (Atom)