Selasa, 17 November 2009

KONSELING PADA PELAYANAN ATAS RESEP

KONSELING PADA PELAYANAN ATAS RESEP


Salah satu faktor didalam keberhasilan didalam pelayanan obat atas resep adalah keberhasilan didalam konseling. Secara umum tehnik konseling pada swamedikasi lebih sulit dibandingkan dengan tehnik konseling pada pelayanan atas resep. Karena pada swamedikasi memiliki lebih banyak faktor yang mempengaruhi. Yang salah satunya kebutuhan obatnya lebih heterogen baik dalam klas terapi, merek dsb.

Tehnik konseling pada pelayanan atas resep sebaiknya juga diawali dengan tehnik eksplorasi, baru diikuti tehnik tehnik lain dan di tutup dengan tehnik pemberian informasi. Pada penyerahan resep konseling secara umum lebih susah pada penguasaan farmakoterapi, bukan pada tehniknya, tetapi bukan berarti pada penyerahan resep tehnik konseling tidak ada masalah. Dan secara umum yang saya tahu saat ini penguasaan oleh para apoteker muda terhadap tehnik konseling ini masih sangat perlu diasah.

Eksplorasi menjadi sangat penting didalam konseling kefarmasian, karena dengan tehnik ini kita bisa mengetahui pemahaman pasien terhadap obat dan penyakit. Setelah itu apoteker baru mengambil keputusan tentang apa yang harus dikonselingkan dan tehnik apa yang digunakan dalam konseling. Dengan konseling yang tepat, maka tujuan terapi akan menjadi lebih berhasil.

Siapapun juga yang mengambil obat, jalannya konseling tetap harus berjalan. Meskipun yang mengambil orang lain. Dan pesan didalam konseling juga harus tetap disampaikan. Selain konseling bisa meningkatkan keberhasilan pengobatan, konseling juga bisa meningkatkan tingkat pendidikan kesehatan masyarakat secara umum. Dan dengan semakin tinggi tingkat pendidikan kesehatan masyarakat, maka jalannya konseling pada tahap berikutnya juga akan menjadi lebih mudah.

Konseling pada kadang kala tidak cukup hanya dilakukan dalam satu pertemuan, dan sering kali harus diulang ulang pada kunjungan berikutnya. Terutama pada pengobatan jangka panjang, seperti TB dan penyakit degeneratif. Dan bila perlu pada keluarga pasien juga dilakukan konseling.

Pada pelayanan atas dasar resep, konseling juga dilakukan untuk mengamankan pasien dari bahaya obat dan penyakit, dan juga untuk meningkatkan keberhasilan tujuan terapi. Dan untuk menjadikan konseling efektif diperlukan pengalaman yang cukup dan penguasaan sain dan tehnik yang cukup pula. Karena didalam konseling, mempunyai tehnik tanpa penguasaan sain mungkin jalannya konseling tidak akan berhasil. Dan sebaliknya, mempunyai sain tanpa tehnik konseling bisa jadi juga akan gagal.

Dan kesimpulannya, kemampuan tehnik konseling seharusnya ditingkatkan, terutama untuk apoteker baru. Karena bagaimanapun juga tehnik konseling adalah salah satu permasalahan tersendiri didalam keberhasilan dalam terapi. Baik pada swamedikasi ataupun pada pelayanan atas dasar resep.

4 komentar:

  1. Pada konseling ada hal-hal yang menyebabkan Apoteker harus mampu berkomunikasi dengan baik salah satunya adalah faktor kesiapan pasien, dimana hal ini memerlukan teknik komunikasi yang berbeda untuk tingkat kesiapan pasien yang berbeda. Selain itu kadang Apoteker lupa bahwa harus memahami metode komunikasi untuk assessment pelayanan resep.

    BalasHapus
  2. di dalam konseling, kemampuan apoteker untuk menguasai komunikasi sangat penting, tetapi kemampuan komunikasi saja tidak cukup pada kasus2 tertentu, sebaiknya apoteker juga meningkatkan kemampuannya sebagai konselor. kemampuan apoteker sebagai konselor obat, akan lebih terasah bila sudah melakukan praktek di apotek. karena bagaimanapun juga jam terbang sangat mempengaruhi didalam keberhasilan didalam konseling

    BalasHapus
  3. sebaikny apoteker mampu menguasai farmakologi dan terapi dan meningkatkan rasa percaya dri diimbangi dengan kemampuan komunikasi n konseling yg baik...

    BalasHapus
  4. @indira, kepercayaan diri tidak akan tumbuh dengan baik bila jam terbangnya sedikit. oleh karena itu saya sangat menyarankan kepada apoteker baru agar secepatnya menjadi Apoteker Pendamping setelah lulus. dan kemampuan farmakologi juga akan terasah bila sering digunakan. bila lulus tidak secepatnya mengamalkan ilmunya, malah bisa jadi ilmu dan ketrampilan yang didapat saat kuliah akan hilang.

    BalasHapus