Rabu, 09 Juli 2008

SAKIT RABUN MATA, MATI DISUNTIK MANTRI

SAKIT RABUN MATA, MATI DISUNTIK MANTRI


Berita koran surya tanggal 9 juli 2008, "Sakit Rabun Mata, Mati Disuntik Mantri". Kasus semacam ini adalah salah satu cermin rendahnya tingkat pendidikan kesehatan masyarakat. Pada berita diatas orang yang hanya lulusan SD, karena bisa menyuntik maka disebut mantri oleh masyarakat dan dimintai tolong untuk mengobati.

Suatu kenyataan pahit dalam dunia kesehatan kita, yang mana masyarakat kurang mengerti apa itu arti kesehatan dan tenaga kesehatan. Pada kasus ini masyarakat tidak bisa membedakan mantri (perawat) atau bukan, suatu cerminan ketidak mampuan masyarakat mengenali profesional atau bukan.

Pada kasus-kasus yang yang lain adalah masyarakat tidak bisa membedakan antara dokter dan perawat, atau sering kali dokter wanita yang praktek didesa diangap bidan. Pada kasus semacam ini sering terjadi dan suatu pekerjaan yang melelahkan dalam konseling diapotek bila kasus semacam ini kita harus menjelaskan berulang-ulang.

Hanya karena memegang jarum suntik dikatakan mantri, bila pada kasus tersebut sang mantri gadungan mengatakan dirinya dokterpun, mungkin masyarakat juga akan percaya. Hal tersebut disebabkan sangat rendahnya tingkat pendidikan kesehatan masyarakat. Dengan pendidikan kesehatan yang rendah, maka sangat-sangat sulit bila kita sebagai tenaga kesehatan untuk meningkatkan tingkat pendidikan kesehatan masyarakat bila tidak bekerja sama dan saling menimbulkan sinergis.

Tak jarang pula masyarakat tidak bisa membedakan antara apotek dan toko obat liar yang tak berijin. Sehinga siapapun juga yang ada di apotek atau toko obat liar diangap sebagai tenaga yang mengerti akan obat. Meskipun kenyataannya beda, beda dalam kapasitas dan kompetensinya.

Dari ketidak mengertian masyarakat akan beda tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan juga akan ketidak mengertian masyarakat dalam membedakan sarana kesehatan dan non sarana kesehatan sangat mudah untuk dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Dan tidak jarang pula masyarakat mendapatkan informasi yang menyesatka terkait obat dan kesehatan. kadang sangat sulit bagi kita, bila ingin menjelaskan untuk meluruskan informasi.

Semoga kedepan kita sebagai tenaga kesehatan bisa menjadi lebih bertangung jawab dalam mengembangkan profesi dan ikut menjaga informasi yang berkembang dimasyarakat agar masyarakat lebih dapat berpikir lebih rasional dalam menghadapi masalah kesehatannya. Bagaimanapun juga tenaga kesehatan harus bisa mencerahkan masalah kesehatan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar