Minggu, 13 April 2008

KEBERADAAN TATAP BAGI APOTEKER

KEBERADAAN TATAP BAGI APOTEKER

Keberadaan TATAP bagi apoteker akan menjadikan apoteker sebagai profesional yang lebih dikenal masyarakat, karena bersentuhan langsung dengan masyarakat. Banyak keuntungan yang akan didapat apoteker sebagai pofesional, karena akan mendapatkan jasa yang terkait langsung dengan perkerjaannya dan tanggung jawabnya. Dan akhirnya adalah kebanggaan sebagai apoteker.
Banyak apoteker yang berkualitas, dengan berbagai keahlian, tetapi saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh apotek. Hal ini yang menjadikan apoteker sulit berkembang seperti sejawatnya yang lain. Kesalahan dari semua elemen masyarakat adalah lebih mementingkan fungsi apoteker hanya sebatas pengelola perbekalan farmasi, dan kurang dalam memanfaatka apoteker dalam fungsi-fungsi lain seperti sebagai salah satu tempat informasi obat masyarakat.
Seperti halnya pada kasus-kasus formalin, susu yang mengandung bakteri yang diduga pathogen, isu penarikan obat-obat atau suplemen dan lain sebagainya. Pada kasus-kasus ini sebenarnya masyarakat tidak perlu susah-susah mencari informasi kemana-mana yang belum tentu benar tentang kebenarannya, cukup cari saja apoteker di apotek keluarga anda. Demikian juga bagi pemerintah, bila ada informasi yang terkait berita yang belum tentu benar tentang sediaan farmasi cukup diarahkan kepada apotek disekitar masyarakat tinggal.
Mungkin yang menjadi pertanyaan adalah apakah apoteker mampu menjawab semua itu? Selama saya praktek sebagai apoteker sering kali kasus-kasus berita yang tidak benar baik yang beredar melalui internet atau media masa selalu saya informasikan dengan baik kepada masyarakat yang membutuhkan. Dan selama ini saya mampu. Bila ada yang kita kurang mengerti biasanya kita komunikasikan dengan sejawat apoteker lain yang memang bekerja pada bidang terkait yang kemungkinan sumber informasinya lebih dapat dipertangung jawabkan.
Karena peran apoteker yang berkembang sangat luas pada berbagai bidang termasuk pada bidang sosial inilah maka TATAP menjadi kebutuhan bagi profesi apoteker. Dengan adanya penerapan TATAP di apotek maka diharapkan komunikasi antar apoteker meningkat dan menjadikan kualitas dan kuantitas pelayanan meningkat. Mungkin belum banyak yang setuju bila APA dari sebuah apotek merangkap menjadi Apoteker Pendamping diapotek lain, meski dampak pada profesi justru akan meningkatkan profesionalisme dengan pesat.
Banyak apoteker dalam pengamatan saya yang justru berkembang karena bekerja di dua tempat seperti rumah sakit dengan apotek, perkembangan ini dikarenakan ada komunikasi antara apoteker dengan sejawat lainnyadi rumah sakit. Hasilnya peningkatan penguasaan informasi yang lebih baik, demikian juga dengan apoteker yang bekerja didua tempat seperti dosen pengajar di PT dan di apotek.
Dengan meningkatnya komunikasi antar apoteker, maka diharapkan akan meningkat pula penguasaan sain oleh apoteker. APA yang menjadi pendamping di apotek lain bisa saja menjadi sumber informasi bagi apoteker yang didampinginya dan sebaliknya. Yang penting peran apoteker didalam apotek sebagai pelayan masyarakat harus ada, entah mereka bekerja diberapa tempat yan penting adalah dalam menjalankan pekerjaannya rasional atau masih mungkin dilakukan.
Hal-hal yang seharusnya dianggap tidak etis adalah bila apoteker sudah bekerja pada industri dan tak sempat lagi diapotek tetapi dipaksakan untuk tetap menjadi APA disebuah apotek. Hal ini masih saja bisa terjadi. Hal lain lagi adalah apoteker yang merangkap sales representative tetap menjadi APA disebuah apotek. Pada kedua hal diatas berbeda dengan APA yang juga menjadi pendamping ditempat lain, karena pekerjaannya sama, perannya dimasyarakat sama, yang beda adalah tanggung jawab terhadap apotek saja. Yang penting adalah dalam pembagian jam kerjanya rasional dan memungkinkan untuk bekerja di dua tempat.
Peran TATAP justru dapat meningkatkan penghasilan apoteker, karena apoteker akan bisa bekerja dengan lebih maksimal dan jasa profesi akan menjadi lebih tinggi. Sudah seharusnya bila apoteker ikut membantu perkembangan apotek dan apoteker mendapatkan jasa yang layak karena perannya itu.
Kendala pelaksanaan TATAP yang ideal, yang paling berat adalah sosialisasi kepada para apoteker, karena pada masa-masa dulu ISFI dalam mengajak anggotanya dalam memperjuangkan profesi tidak didukug oleh data. Sehingga dalam menjalankan perannya, ISFI akan kesulitan sendiri dan anggota akan menjadi bingung mengikuti kebijakan ISFI.
Banyak saya berbicara dengan teman sejawat baik yang dari pemerintahana atau swasta yang justru mendukung TATAP yang ideal. Dan dari uji coba awal saya justru dapat meningkatkan pehasilan apoteker dan masyarakat justru sangat diuntungkan. TATAP yang ideal membutuhkan data dalam pengembangannya, dan saat ini sudah seharusnyaISFI dan HISFARMA menyiapkan data-data yang akan mampu menjadikan TATAP yang ideal yang didukung oleh seluruh elemen masyarakat dan anggota ISFI sendiri.
Kesimpulan saya, kenapa TATAP yang ideal masih menjadi wacana? karena ISFI dan HISFARMA masih minim data yang dapat dijadikan landasan TATAP yang ideal. Dan saat ini sepertinya sudah dipikirkan oleh ISFI dan HISFARMA untuk menyusun data guna pengembangan profesi yang berasis pelayanan kefarmasian masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar