APOTEK UNTUK MAGANG
Mahasiswa Profesi memerlukan magang diapotek. Hal ini agar setelah lulus apoteker langsung siap diterjunkan kemasyarakat, mendampingi masyarakat dalam menggunakan obat dan sediaan farmasi lain. Lebih jauhnya agar apoteker baru diharapan dapat melayani masyarakat dengan lebih optimal dan tidak terlalu tertinggal jauh dengan para seniornya yang telah lama berpraktek profesi diapotek.
Pada magang ini diharapkan mahasiswa profesi dapat belajar menerapkan semua ilmu yang telah didapatkan dibangku kuliah pada saat praktek profesi diapotek. Dan persyaratan apotek yang bisa dipakai sebagai PKP mahasiswa farmasi tingkat profesi adalah emenuhi beberapa kriteria sebagai berikut :
1. Mempunyai jumlah pasien yang cukup.
2. Dikelola oleh apoteker secara langsung baik pada sisi praktek profesi dan manajemen
1. Mempunyai jumlah pasien yang cukup, merupakan salah satu syarat agar keterwakilan kasus profesi yang menjadi pembelajaran profesi cukup. Sebagai ilstrasi, tak rasional bila apotek hanya mempunyai kunjungan kurang dari 20 orang dijadikan tempat magang. Pada apotek yang tingkat kunjungannya kecil seringkali hanya melayani kasus-kasus tertentu yang kurang luas permasalahan permasalahan profesinya, sehingga pada praktek profesinya nanti apoteker akan kesulitan pada saat menghadapi kasus-kasus tertentu.
2. Dikelola oleh apoteker secara langsung baik pada sisi praktek profesi dan manajemen. Disini diharapkan akan terjadi tranfer teori dan praktek profesi secara optimal. Seperti penulis alami yang merasa sangat berhutang budi pada para apoteker pembina PKP di apotek. Bahkan pada awalnya penulis betul-betul mencoba manajemen mereka sampai terbentuk manajemen yang lebih sesuai pada daerah setempat. Pada praktek profesi seringkali suatu daerah mempunyai kharakter masyarakat yang berbeda-beda dan mempunyai kesulitan yang berbeda-beda baik terhadap pengelolaan yang terkait profesi ataupun yang terkait manajemen. Bila magang diapotek yang tidak dikelola apoteker secara langsug ditakutkan apotek tidak akan terbuka, sehigga apoteker baru menjadi kurang siap dalam melakukan praktek profesi.
Hal Lain Yang Juga Harus Dipersiapkan
ISFI dan Perguruan Tinggi,membuat data kelayakan apotek yang akan dimonitor secara terus-menerus dan dievaluasi. Juga menyiapkan modul yang harus dikuasai minimal calon apoteker, sehingga terjadi keseragaman out put.
Keuntungan Magang Calon apoteker
1. Buat calon apoteker,
- Calon apoteker dapat mengetahui kasus pelayanan kefarmasian yang up to date.
- Calon apoteker dapat belajar memulai mengembangkan diri sebagai profesional
2. Buat PT
Perguruan Tinggi dapat lebih memantau kebutuhan akan pengembangan ilmu pengetahuan terkait profesi, sehingga pengembangan sain di perguruan tingi lebih akomodatif dengan kebutuhan pasar.
3. Buat Apoteker Pembina
Apoteker pembina dapat dapat mengikuti perkembangan sain dengan berinteraksi dengan apoteker baru.
4. Buat apotek
Apotek dapat lebih mengikuti perkembangan dunia farmasi khusunya bidang perapotekan, karena ada interaksi antara karyawannya, apoteker, calon apoteker, ISFI dan perguruan tinggi.
Baca juga di http://sites.google.com/site/hisfarma/Home/idea
Jumat, 29 Agustus 2008
Rabu, 27 Agustus 2008
DIBUTUHKAN APOTEK YANG LAYAK BUAT MAGANG MAHASISWA PROFESI
Kami lagi mendata apotek di Jawa timur yang layak dipakai magang untuk PKP Mahasiswa profesi adapun kriterianya kurang lebih :
1. Apotek dikelola penuh oleh apoteker baik dari sisi pelayanan dan manajemen/keuangan
Sehingga Mahasiwa PKP nantinya dapat mengambil manfaat sebanyak-banyaknya
dari kegiatan PKP
2. Lokasi di wilayah jawa timur
3. Bersedia dipakai untuk magang mahasiswa profesi apoteker
Ada yang memberi masukan ?
untuk sementara yang sudah siap :
1. APOTEK BROMO contact person Drs.Suhartono,APt/Dra.Triana N,Apt
Jl. Raya Bromo 22 Probolinggo
Telp 0335-436866 Hp. 08123208562
2. Apotek Kurnia contact person Drs. Amin Prasodjo,Apt
Jl. Pahlawan Probolinggo
Telp. 0335428433
3. Apotek RSAB Muhammadiyah contact person Tri Susanti, SFarm,Apt
Jl. Panglima Sudirman Probolinggo
Telp. 0335421578 Hp. 085228063556
Untuk daftar keseluruhan apotek di probolinggo anda dapat melihat di www.apotekerindonesia.blogspot.com tentang profil isfi cabang probolinggo
1. Apotek dikelola penuh oleh apoteker baik dari sisi pelayanan dan manajemen/keuangan
Sehingga Mahasiwa PKP nantinya dapat mengambil manfaat sebanyak-banyaknya
dari kegiatan PKP
2. Lokasi di wilayah jawa timur
3. Bersedia dipakai untuk magang mahasiswa profesi apoteker
Ada yang memberi masukan ?
untuk sementara yang sudah siap :
1. APOTEK BROMO contact person Drs.Suhartono,APt/Dra.Triana N,Apt
Jl. Raya Bromo 22 Probolinggo
Telp 0335-436866 Hp. 08123208562
2. Apotek Kurnia contact person Drs. Amin Prasodjo,Apt
Jl. Pahlawan Probolinggo
Telp. 0335428433
3. Apotek RSAB Muhammadiyah contact person Tri Susanti, SFarm,Apt
Jl. Panglima Sudirman Probolinggo
Telp. 0335421578 Hp. 085228063556
Untuk daftar keseluruhan apotek di probolinggo anda dapat melihat di www.apotekerindonesia.blogspot.com tentang profil isfi cabang probolinggo
Senin, 25 Agustus 2008
DISKUSI FARMASI KLINIK
Ass .. Maaf mengganggu, ada pasien di RS mendapat pengobatan
R/ Tab vit B6
Fargoxin 12,5
Ethambutol
Glucovance
Xanax 0,25
Alganax 0,5 & 0,25
Rifampicin
Codein 20
Minta tolong sarannya pak/bu, karena ada obat yang duplikasi, sekarang pasien kepanasan dan badannya kesakitan setelah minum obat. Terima kasih sebelumnya
Yuli,apt – Surabaya
JAWAB :
Alangkah baiknya bila ibu sebelumnya dapat melihat data laboratorium dari pasien tersebut karena dari data lab akan sangat membantu dalam menganalisa dan melihat bagaimana kemungkinan tujuan terapi dan pengobatannya.
Data lab yang sangat membantu untuk kasus tersebut antara lain :
Gula darah (glucose puasa & glucose 2 jam pp), Hb,
Faal ginjal (Urea,BUN,Creatinine)
Serta suhu, tekanan darah dan nadi, plus rekaman ECG kalau ada
Dari resep dokter yang diberikan diatas sekilas terlihat pasien mengalami 3 macam penyakit yang cukup berat yaitu penyakit TBC, gangguan jantung dan diabetes mellitus serta mengalami batuk-batuk dan pasien mengalami kegelisahan.
Penelusuran sejauh mana dan seberapa lama ketiga macam penyakit itu timbul akan sangat membantu dalam melakukan analisa dan intervensi pengobatan penyakit TBC bisa mempengaruhi kondisi kesehatan jantung demikian halnya dengan taambahan penyakit diabet akan cukup menambah masalah dalam menangani penyakitnya.
Kombinasi Tab vit B6 , Ethambutol, Rifampicin merupakan suatu kombinasi pengobatan terapi awal atau terapi ulang pada TBC & profilaksis TBC aktif.
Fargoxin 12,5 ditujukan untuk meningkatkan daya pompa jantung yang melemah sehingga diperlukan untuk menguatkan kerjanya.
Glucovance merupakan kombinasi glibenclamid & metformin HCL terapi ini merupakan terapi tahap kedua untuk DM type II yang tidak dapat dikontrol dengan diet, olah raga & sulfonilurea atau metformin.
Xanax 0,25 & Alganax 0,5 & 0,25 (keduanya mgd alprazolam) digunakan untuk mengatasi ansietas, ansietas-depresi, panik dosis awal 0,75-1,5 mg 3 kali sehari sehingga masih dalam batas wajar diberikan dosis 1 mg untuk gangguan panic 0,5-1 mg malam hari.
Belum lagi dipersulit dengan penyakit batuk yang sangat mengganggu sehingga diberi codein 20 mg
Kepanasan dan kesakitan bisa diakibatkan oleh gangguan yang terjadi dari salah satu dari ketiga penyakit tersebut, pemberian suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh terkadang diperlukan untuk penyakit yang sudah complicated seperti yang dialami pasien tersebut.
Dari resep tersebut diatas juga perlu kita waspadai adanya interaksi dari berbagai obat yang diminum ;
dan perlu kita pikirkan ternyata kombinasi dari resep tersebut dapat menimbulkan interaksi obat sebingga memungkinkan mempengaruhi tujuan pengobatan :
Rifampicin – glucovance -> efek rifampicin mengurangi efek glibenclamid yang ada dalam glucovance sehingga kita perlu memonitor kadar gula darah pasien karena kadar glibenclamidnya berkurang
Rifampicin – fargoxin -> efek fargoxin berkurang dengan pemberian rifampicin -> gunakan kombinasi ini dengan hati-hati dan pasien perlu dimonitor. (sumber MIMS interaksi obat)
Nah sekarang tugas kita sebagai seorang apoteker bagaimana caranya agar seminimal mungkin /tidak terjadi interaksi obat? Karena ada tiga jenis penyakit langkah pertama kita prioritaskan dahulu yang live saving yaitu obat jantung diminumkan dahulu, satu jam berikutnya diminumkan obat diabetesnya kemudian 1 jam berikutnya obat TBC nya. Untuk codeinnya bisa diminumkan seperlunya (saat batuk-batuk), untuk Xanax/Alganax juga seperlunya bila pasien merasa gelisah atau panic.
Dari kasus tersebut kalau kita bisa memonitor dan memantau pasien di RS setiap hari akan lebih baik dan ini diperlukan hubungan yang baik dengan teman sejawat dokter dan perawat yang ada di ruangan agar tidak ada rasa saling curiga, menyalahkan dll agar kerjasama ini bisa berlanjut saling menjaga kerahasiaan ilmu kedokteran / kefarmasian dan hasil akhirnya patient safety dan kesembuhan pasien yang kita utamakan. Terima kasih. (drs.suhartono,Apt)
lihat juga di http://www.apotekerindonesia.blogspot.com/ forum diskusi farmasi klinik
R/ Tab vit B6
Fargoxin 12,5
Ethambutol
Glucovance
Xanax 0,25
Alganax 0,5 & 0,25
Rifampicin
Codein 20
Minta tolong sarannya pak/bu, karena ada obat yang duplikasi, sekarang pasien kepanasan dan badannya kesakitan setelah minum obat. Terima kasih sebelumnya
Yuli,apt – Surabaya
JAWAB :
Alangkah baiknya bila ibu sebelumnya dapat melihat data laboratorium dari pasien tersebut karena dari data lab akan sangat membantu dalam menganalisa dan melihat bagaimana kemungkinan tujuan terapi dan pengobatannya.
Data lab yang sangat membantu untuk kasus tersebut antara lain :
Gula darah (glucose puasa & glucose 2 jam pp), Hb,
Faal ginjal (Urea,BUN,Creatinine)
Serta suhu, tekanan darah dan nadi, plus rekaman ECG kalau ada
Dari resep dokter yang diberikan diatas sekilas terlihat pasien mengalami 3 macam penyakit yang cukup berat yaitu penyakit TBC, gangguan jantung dan diabetes mellitus serta mengalami batuk-batuk dan pasien mengalami kegelisahan.
Penelusuran sejauh mana dan seberapa lama ketiga macam penyakit itu timbul akan sangat membantu dalam melakukan analisa dan intervensi pengobatan penyakit TBC bisa mempengaruhi kondisi kesehatan jantung demikian halnya dengan taambahan penyakit diabet akan cukup menambah masalah dalam menangani penyakitnya.
Kombinasi Tab vit B6 , Ethambutol, Rifampicin merupakan suatu kombinasi pengobatan terapi awal atau terapi ulang pada TBC & profilaksis TBC aktif.
Fargoxin 12,5 ditujukan untuk meningkatkan daya pompa jantung yang melemah sehingga diperlukan untuk menguatkan kerjanya.
Glucovance merupakan kombinasi glibenclamid & metformin HCL terapi ini merupakan terapi tahap kedua untuk DM type II yang tidak dapat dikontrol dengan diet, olah raga & sulfonilurea atau metformin.
Xanax 0,25 & Alganax 0,5 & 0,25 (keduanya mgd alprazolam) digunakan untuk mengatasi ansietas, ansietas-depresi, panik dosis awal 0,75-1,5 mg 3 kali sehari sehingga masih dalam batas wajar diberikan dosis 1 mg untuk gangguan panic 0,5-1 mg malam hari.
Belum lagi dipersulit dengan penyakit batuk yang sangat mengganggu sehingga diberi codein 20 mg
Kepanasan dan kesakitan bisa diakibatkan oleh gangguan yang terjadi dari salah satu dari ketiga penyakit tersebut, pemberian suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh terkadang diperlukan untuk penyakit yang sudah complicated seperti yang dialami pasien tersebut.
Dari resep tersebut diatas juga perlu kita waspadai adanya interaksi dari berbagai obat yang diminum ;
dan perlu kita pikirkan ternyata kombinasi dari resep tersebut dapat menimbulkan interaksi obat sebingga memungkinkan mempengaruhi tujuan pengobatan :
Rifampicin – glucovance -> efek rifampicin mengurangi efek glibenclamid yang ada dalam glucovance sehingga kita perlu memonitor kadar gula darah pasien karena kadar glibenclamidnya berkurang
Rifampicin – fargoxin -> efek fargoxin berkurang dengan pemberian rifampicin -> gunakan kombinasi ini dengan hati-hati dan pasien perlu dimonitor. (sumber MIMS interaksi obat)
Nah sekarang tugas kita sebagai seorang apoteker bagaimana caranya agar seminimal mungkin /tidak terjadi interaksi obat? Karena ada tiga jenis penyakit langkah pertama kita prioritaskan dahulu yang live saving yaitu obat jantung diminumkan dahulu, satu jam berikutnya diminumkan obat diabetesnya kemudian 1 jam berikutnya obat TBC nya. Untuk codeinnya bisa diminumkan seperlunya (saat batuk-batuk), untuk Xanax/Alganax juga seperlunya bila pasien merasa gelisah atau panic.
Dari kasus tersebut kalau kita bisa memonitor dan memantau pasien di RS setiap hari akan lebih baik dan ini diperlukan hubungan yang baik dengan teman sejawat dokter dan perawat yang ada di ruangan agar tidak ada rasa saling curiga, menyalahkan dll agar kerjasama ini bisa berlanjut saling menjaga kerahasiaan ilmu kedokteran / kefarmasian dan hasil akhirnya patient safety dan kesembuhan pasien yang kita utamakan. Terima kasih. (drs.suhartono,Apt)
lihat juga di http://www.apotekerindonesia.blogspot.com/ forum diskusi farmasi klinik
Sabtu, 16 Agustus 2008
BLOG SEBAGAI FORUM INTERAKTIF
BLOG SEBAGAI FORUM INTERAKTIF
Diera dunia tanpa batas (informasi sangat mudah diakses dimana saja dengan internet), sangat baik bila blog juga dimanfaatkan sebagai sarana pertukaran informasi akan perkembangan dunia farmasi yang sangat mudah dan murah. Juga sebagai forum diskusi tentang isu yang beredar dalam dunia farmasi.
Isu seperti TATAP dan lain-lain, sangat bagus bila didiskusikan oleh semua pihak baik oleh apoteker atau siapa saja yang mempunyai hubungan dengan dunia farmasi. Demi perkembangan profesi apoteker kearah yang lebih ideal. Seringkali diantara kita mempunyai pandangan-pandangan yang berbeda-beda tentang profesi, tetapi kita semua mempunyai tujuan yang sama yaitu pelayanan yang optimal.
Perbedaan pandangan seringkali juga menimbulkan perbedaan persepsi tentang standart pelayanan. Dan semuanya mempunyai alasan masing-masing. Oleh karena itu saya setuju pendapat bahwa perbedaan pendapat sebaiknya tidak diselesaikan dengan debat kusir, tetapi diselesaikan secara ilmiah atau penelitian.
Selanjutnya pertukaran informasi lewat blog tidak harus lewat satu blog, tetapi bisa lewat blog kita masing-masing yang selanjutnya saling dikaitkan dengan link. Bila ada tanggapan terhadap tulisan seperti yang sudah-sudah boleh jadi kita menanggapi dengan membuat blog sendiri.
Isu sebaiknya juga membahas semisal peluang, tantangan dalam mendirikan apotek. Juga masalah manajemen praktis, sosial, psikologi farmasi, komunikasi farmasi dan lain-lain. Janganlah kita mengkotak-kotak antara seminat farmasi, karena bagaimanapun juga kita adalah sama-sama apoteker yang dalam pekerjaannya saling terkait. Kita yang diapotek seringkali juga membutuhkan informasi mengenai tehnologi farmasi agar dalam mengambil keputusan diapotek yang terkait tehnologi bisa lebih optimal.
Menurut pendapat saya tidak ada satupun apoteker yang hebat, karena setiap apoteker akan hebat bila kita dapat bekerja bersama-sama antar apoteker dalam suatu tim yang bernama ISFI. Juga apoteker tidak akan dapat berlaku ideal dalam menjalankan profesi, bila tidak saling berinterkasi dan bertukar pikiran antar apoteker seperti dalam forum HISFARMA. Dan sangat beruntungnya apoteker saat ini karena informasi sangat mudah diakses. Dan semoga kedepan kita menjadi lebih menyadari akan pentingnya pertukaran informasi antar profesi terkait praktek profesi apoteker.
Akhir kata, marilah kita gunakan apa saja termasuk blog sebagai forum interaktif untuk meningkatkan interaksi dan pertukaran informasi antar apoteker.
Diera dunia tanpa batas (informasi sangat mudah diakses dimana saja dengan internet), sangat baik bila blog juga dimanfaatkan sebagai sarana pertukaran informasi akan perkembangan dunia farmasi yang sangat mudah dan murah. Juga sebagai forum diskusi tentang isu yang beredar dalam dunia farmasi.
Isu seperti TATAP dan lain-lain, sangat bagus bila didiskusikan oleh semua pihak baik oleh apoteker atau siapa saja yang mempunyai hubungan dengan dunia farmasi. Demi perkembangan profesi apoteker kearah yang lebih ideal. Seringkali diantara kita mempunyai pandangan-pandangan yang berbeda-beda tentang profesi, tetapi kita semua mempunyai tujuan yang sama yaitu pelayanan yang optimal.
Perbedaan pandangan seringkali juga menimbulkan perbedaan persepsi tentang standart pelayanan. Dan semuanya mempunyai alasan masing-masing. Oleh karena itu saya setuju pendapat bahwa perbedaan pendapat sebaiknya tidak diselesaikan dengan debat kusir, tetapi diselesaikan secara ilmiah atau penelitian.
Selanjutnya pertukaran informasi lewat blog tidak harus lewat satu blog, tetapi bisa lewat blog kita masing-masing yang selanjutnya saling dikaitkan dengan link. Bila ada tanggapan terhadap tulisan seperti yang sudah-sudah boleh jadi kita menanggapi dengan membuat blog sendiri.
Isu sebaiknya juga membahas semisal peluang, tantangan dalam mendirikan apotek. Juga masalah manajemen praktis, sosial, psikologi farmasi, komunikasi farmasi dan lain-lain. Janganlah kita mengkotak-kotak antara seminat farmasi, karena bagaimanapun juga kita adalah sama-sama apoteker yang dalam pekerjaannya saling terkait. Kita yang diapotek seringkali juga membutuhkan informasi mengenai tehnologi farmasi agar dalam mengambil keputusan diapotek yang terkait tehnologi bisa lebih optimal.
Menurut pendapat saya tidak ada satupun apoteker yang hebat, karena setiap apoteker akan hebat bila kita dapat bekerja bersama-sama antar apoteker dalam suatu tim yang bernama ISFI. Juga apoteker tidak akan dapat berlaku ideal dalam menjalankan profesi, bila tidak saling berinterkasi dan bertukar pikiran antar apoteker seperti dalam forum HISFARMA. Dan sangat beruntungnya apoteker saat ini karena informasi sangat mudah diakses. Dan semoga kedepan kita menjadi lebih menyadari akan pentingnya pertukaran informasi antar profesi terkait praktek profesi apoteker.
Akhir kata, marilah kita gunakan apa saja termasuk blog sebagai forum interaktif untuk meningkatkan interaksi dan pertukaran informasi antar apoteker.
Selasa, 12 Agustus 2008
DARI HISFARMA KITA BERGERAK ...
Usai sudah acara level nasional berupa Temu Ilmiah & Organisasi Hisfarma yang digelar oleh Hisfarma Jawa Timur di kota probolinggo tanggal 1-3 Agustus 2008
Harapan akan pencerahan tentang masa depan profesi apoteker komunitas nampak didepan mata namun perlu ditindaklanjuti dengan langkah-langkah strategis oleh organisasi hisfarma.
Kedepan Hisfarma harus lebih mengaktualisasikan dirinya
Hisfarma harus dapat menunjukkan jati dirinya hisfarma sudah bukan lagi berwacana Hisfarma harus melakukan langkah nyata agar apoteker komunitas dapat diperhitungkan dikancah dunia kesehatan khususnya farmasi komunitas....
Langkah awal yang perlu kita lakukan adalah mendata sejauh mana kekuatan apoteker farmasi komunitas
Untuk menilai sejauh mana kekuatan tentunya hisfarma harus dapat menghitung kekuatan anggotanya, hisfarma harus dapat mendata anggotanya ...
Pernah saya melakukan searching tentang data jumlah apotek seluruh indonesia lewat website yang dikeluarkan Direktorat jendral Bina kefarmasian & alat kesehatan Depkes-RI http://www.binfar.depkes.go.id/search_info.php tentang Daftar Nama & Alamat Apotek di seluruh Indonesia yang di keluarkan pada tanggal 14 Juli 2008 dengan senang hati langkah awal saya download khusus untuk apotek jawa timur, namun alangkah terkejutnya saya bahwa daftar yang dikeluarkan ditjen binfar alkes adalah daftar usang yaitu daftar nama apotek tahun 90-an, yang kalau dipakai data sekarang sangat tidak valid apotekernya banyak yang sudah pindah bahkan sudah almarhum, apoteknyapun banyak yang sudah tutup bahkan pindah lokasi, kenapa ini bisa terjadi tidakkah ditjen Binfar melakukan update & perbaikan data apotek ? bagaimana koordinasi pusat dan daerah sehingga datanya kacau begini? atau kita harus melakukan langkah manual mendata ke masing-masing daerah kab/kota ?
Mari kita melakukan langkah cepat teknologi informasi sudah sedemikian cepat namun bila dilingkungan birokrasi tidak bisa bergerak cepat apa jadinya apoteker yang diluar birokrasi ... mereka akan melakukan sendiri-sendiri dan ini akan jauh menghabiskan banyak energi .... sementara di negara lain sudah siap masuk ke wilayah negeri kita, namun dari data saja kita harus melangkah manual ....masih mendata ulang .... kapan selesainya .....
Kepada teman – teman ketua ISFI Cabang atau koordinator hisfarma di cabang/wilayah mari kita data kembali nama apotek, nama apoteker penanggung jawab (APA), alamat, pemilik apotek APA/PSA ... agar kita bisa lebih cepat mengambil langkah-langkah strategis ....karena keputusan strategis dapat diambil dari data yang akurat dan valid .....
Ada yang ingin membantu ???
Harapan akan pencerahan tentang masa depan profesi apoteker komunitas nampak didepan mata namun perlu ditindaklanjuti dengan langkah-langkah strategis oleh organisasi hisfarma.
Kedepan Hisfarma harus lebih mengaktualisasikan dirinya
Hisfarma harus dapat menunjukkan jati dirinya hisfarma sudah bukan lagi berwacana Hisfarma harus melakukan langkah nyata agar apoteker komunitas dapat diperhitungkan dikancah dunia kesehatan khususnya farmasi komunitas....
Langkah awal yang perlu kita lakukan adalah mendata sejauh mana kekuatan apoteker farmasi komunitas
Untuk menilai sejauh mana kekuatan tentunya hisfarma harus dapat menghitung kekuatan anggotanya, hisfarma harus dapat mendata anggotanya ...
Pernah saya melakukan searching tentang data jumlah apotek seluruh indonesia lewat website yang dikeluarkan Direktorat jendral Bina kefarmasian & alat kesehatan Depkes-RI http://www.binfar.depkes.go.id/search_info.php tentang Daftar Nama & Alamat Apotek di seluruh Indonesia yang di keluarkan pada tanggal 14 Juli 2008 dengan senang hati langkah awal saya download khusus untuk apotek jawa timur, namun alangkah terkejutnya saya bahwa daftar yang dikeluarkan ditjen binfar alkes adalah daftar usang yaitu daftar nama apotek tahun 90-an, yang kalau dipakai data sekarang sangat tidak valid apotekernya banyak yang sudah pindah bahkan sudah almarhum, apoteknyapun banyak yang sudah tutup bahkan pindah lokasi, kenapa ini bisa terjadi tidakkah ditjen Binfar melakukan update & perbaikan data apotek ? bagaimana koordinasi pusat dan daerah sehingga datanya kacau begini? atau kita harus melakukan langkah manual mendata ke masing-masing daerah kab/kota ?
Mari kita melakukan langkah cepat teknologi informasi sudah sedemikian cepat namun bila dilingkungan birokrasi tidak bisa bergerak cepat apa jadinya apoteker yang diluar birokrasi ... mereka akan melakukan sendiri-sendiri dan ini akan jauh menghabiskan banyak energi .... sementara di negara lain sudah siap masuk ke wilayah negeri kita, namun dari data saja kita harus melangkah manual ....masih mendata ulang .... kapan selesainya .....
Kepada teman – teman ketua ISFI Cabang atau koordinator hisfarma di cabang/wilayah mari kita data kembali nama apotek, nama apoteker penanggung jawab (APA), alamat, pemilik apotek APA/PSA ... agar kita bisa lebih cepat mengambil langkah-langkah strategis ....karena keputusan strategis dapat diambil dari data yang akurat dan valid .....
Ada yang ingin membantu ???
Jumat, 08 Agustus 2008
MEMANFAATKAN TEMU ILMIAH HISFARMA SEBAGAI TEMPAT KOMUNIKASI
MEMANFAATKAN TEMU ILMIAH HISFARMA SEBAGAI TEMPAT KOMUNIKASI
Banyak alasan kenapa banyak komentar peserta temu ilmiah HISAFARMA di Probolinggo banyak yang positif. Salah satunya adalah kesempatan menimba ilmu pengelolaan apotek dari teman yang sudah cukup sukses. Seperti yang dilakukan oleh salah satu peserta yang memanfaatkan temu ilmiah ini sebagai sarana mendiskusikan tentang strategi apa yang harus diambil pada saat awal pembukaan apotek. Karena strategi awal ini adalah sebagai langkah awal yang seharusnya cukup diperhitungkan.
Apotek siap buka, tetapi strategi awal masih menjadi keraguan buat sang teman. Seperti pemula pada umumnya. Mereka seringkali ragu saat awal membuka apotek karena dibayangi rasa ketakutan akan kerugian. Disinilah peran komunikasi dalam forum HISFARMA, yang mana menjadi tetap hidup meskipun ada diluar ruang pertemuan. Umumnya sangat melelahkan, karena seringkali pertemuan dilanjutkan diluar ruangan atau didalam kamar.
Menurut saya pertimbangan mendiskusikan dulu tentang langkah yang harus diambil sebelum buka juga merupakan langkah hati-hati yang sudah seharusnya juga dipertimbangkan oleh para apoteker yang baru buka apotek. Suatu forum yang hidup dari HISFARMA, yang mana diskusi mengalir dengan sangat baik. Banyak masukan dari teman-teman, tetapi umumnya masih sebatas pengalaman pribadi.
Pada saat akan membuka apotek hal yang harus dilakukan adalah menghitung kemampuan kita dan kompetitor terdekat kita, kemudian dilanjutkan dengan langkah apa yang harus diambil dan bagaimana bila recana gagal. Kemudian segmen pasar mana yang akan kita ambil dan apa langkah yang kita ambil bila tidak berhasil. dan selanjutnya.
Saat ini, untuk membuka awal apotek strategi TATAP adalah strategi murah yang sangat efekif untuk mendongkrat kunjungan. Seperti hal yang awal saya lakukan dulu. Modal menjadi yang nomor dua, dan pengelolaan yang baik adalah yang utama.
Demikian postingan saya kali ini, semoga temu ilmiah berikutnya lebih berbobot, lebih sukses dan lebih seru serta mengundang peserta dari seluruh Indonesia lagi agar forum menjadi lebih bermanfaat bagi apoteker di seluruh Indonesia.
Banyak alasan kenapa banyak komentar peserta temu ilmiah HISAFARMA di Probolinggo banyak yang positif. Salah satunya adalah kesempatan menimba ilmu pengelolaan apotek dari teman yang sudah cukup sukses. Seperti yang dilakukan oleh salah satu peserta yang memanfaatkan temu ilmiah ini sebagai sarana mendiskusikan tentang strategi apa yang harus diambil pada saat awal pembukaan apotek. Karena strategi awal ini adalah sebagai langkah awal yang seharusnya cukup diperhitungkan.
Apotek siap buka, tetapi strategi awal masih menjadi keraguan buat sang teman. Seperti pemula pada umumnya. Mereka seringkali ragu saat awal membuka apotek karena dibayangi rasa ketakutan akan kerugian. Disinilah peran komunikasi dalam forum HISFARMA, yang mana menjadi tetap hidup meskipun ada diluar ruang pertemuan. Umumnya sangat melelahkan, karena seringkali pertemuan dilanjutkan diluar ruangan atau didalam kamar.
Menurut saya pertimbangan mendiskusikan dulu tentang langkah yang harus diambil sebelum buka juga merupakan langkah hati-hati yang sudah seharusnya juga dipertimbangkan oleh para apoteker yang baru buka apotek. Suatu forum yang hidup dari HISFARMA, yang mana diskusi mengalir dengan sangat baik. Banyak masukan dari teman-teman, tetapi umumnya masih sebatas pengalaman pribadi.
Pada saat akan membuka apotek hal yang harus dilakukan adalah menghitung kemampuan kita dan kompetitor terdekat kita, kemudian dilanjutkan dengan langkah apa yang harus diambil dan bagaimana bila recana gagal. Kemudian segmen pasar mana yang akan kita ambil dan apa langkah yang kita ambil bila tidak berhasil. dan selanjutnya.
Saat ini, untuk membuka awal apotek strategi TATAP adalah strategi murah yang sangat efekif untuk mendongkrat kunjungan. Seperti hal yang awal saya lakukan dulu. Modal menjadi yang nomor dua, dan pengelolaan yang baik adalah yang utama.
Demikian postingan saya kali ini, semoga temu ilmiah berikutnya lebih berbobot, lebih sukses dan lebih seru serta mengundang peserta dari seluruh Indonesia lagi agar forum menjadi lebih bermanfaat bagi apoteker di seluruh Indonesia.
Rabu, 06 Agustus 2008
KOmentar Peserta HISFARMA
Mayor TNI Akhmad Priyono,Apt -Magelang
Selamat atas suksesnya acara temu ilmiah&organisasi Hisfarma di probolinggo, Masukan kami kedepan agar citra apoteker benar-benar dirasakan oleh masyarakat kami mengharap para PNS/ABRI yang belum sanggup memberikan pelayanan & melakukan praktek kefarmasian di apotek secara maksimal dimohon mengundurkan diri memberikan kesempatan kepada apoteker baru yang sanggup melaksanakannya dan ini harus di backup oleh pemerintah sebagai regulator.
Yulianingsih,apt - Bandung
Acaranya bagus banget, menambah wawasan & semangat apoteker untuk berani membuka apotek sendiri, semoga acara seperti ini bisa terus berlanjut.
Iin Khoironisa,Apt - Surabaya
Salut atas kerja keras panitia sebagai pioner yang melahirkan HISFARMA. Semoga kedepan bisa berlanjut, Thank's
Mourana Pieter-Apt - Kediri
Salut atas suksesnya acara temu ilmiah Hisfarma I, Rekan-rekan panitia hisfarma probolinggo memang hebat...
Drs. Ahaditomo, MS, APt
Selamat ya dik, sukses acaranya... teruskan perjuangan Apoteker ....
Selamat atas suksesnya acara temu ilmiah&organisasi Hisfarma di probolinggo, Masukan kami kedepan agar citra apoteker benar-benar dirasakan oleh masyarakat kami mengharap para PNS/ABRI yang belum sanggup memberikan pelayanan & melakukan praktek kefarmasian di apotek secara maksimal dimohon mengundurkan diri memberikan kesempatan kepada apoteker baru yang sanggup melaksanakannya dan ini harus di backup oleh pemerintah sebagai regulator.
Yulianingsih,apt - Bandung
Acaranya bagus banget, menambah wawasan & semangat apoteker untuk berani membuka apotek sendiri, semoga acara seperti ini bisa terus berlanjut.
Iin Khoironisa,Apt - Surabaya
Salut atas kerja keras panitia sebagai pioner yang melahirkan HISFARMA. Semoga kedepan bisa berlanjut, Thank's
Mourana Pieter-Apt - Kediri
Salut atas suksesnya acara temu ilmiah Hisfarma I, Rekan-rekan panitia hisfarma probolinggo memang hebat...
Drs. Ahaditomo, MS, APt
Selamat ya dik, sukses acaranya... teruskan perjuangan Apoteker ....
Bersambung .............
Selasa, 05 Agustus 2008
SELAMAT ATAS SUKSESNYA ACARA TEMU ILMIAH HISFARMA JATIM DI PROBOLINGGO
KEBERHASILAN TEMU ILMIAH HISFARMA JATIM DI PROBOLNGGO ADALAH KEBERHASILAN ISFI DALAM MENGEMBANGKAN PROFESI YANG BERBASIS LAYANAN
Temu ilmiah HISFARMA JATIM di Probolingo yang sukses adalah catatan keberhasilan dari ISFI JATIM. HISFARMA yang juga menjadi forum bagi para praktisi apoteker di apotek telah menunjukan perannya dalam membangun suatu profesi yang utuh, profesi yang berbasis layanan dan profesionalisme.
Keberhasilan ISFI JATIM dalam membidani HISFARMA JATIM mulai menunjukan hasil setelah diselenggarakan pertemuan-pertemuan HISFARMA yang terjadi secara kontinyu dan berkelanjutan. Meskipun belum ditentukan kapan pertemuan diadakan lagi, tetapi bukan hal yang tidak mungkin bila dalam waktu dekat akan diadakan pertemuan lagi. Mengingat secara umum praktisi diapotek umumnya haus akan informasi yang terkait profesinya.
Keberhasilan HISFARMA JATIM di Probolinggo juga merupakan keberhasilan dari para praktisi apoteker di apotek. Karena keberhasilan HISFARMA akan dapat memberikan nilai lebih bagi para praktisi. Nilai lebih didapat dari forum yang membahas semua kegiatan diapotek mulai pelayanan, manajemen, iptek dan lain-lain. Sehingga para apoteker menjadi lebih percaya diri, dan menyadari bila peran apoteker diapotek juga penting seperti peran apoteker di tempat lain. Bahkan dengan forum ini "gengsi" apoteker diapotek akan naik.
Oleh karena itu seharusnya kita semua mulai menyadari bila praktisi diapotek merupakan point terpenting didalam rangkaian pekerjaan kefarmasian. Karena apotek menjadi salah satu sumber data terpenting didalam pengembangan profesi dan bisnis farmasi.
Tidak mngkin kita dapat mengembangka profesi yang ideal tanpa adanya praktisi di apotek. Begitu juga kita tidak dapat mengembangkan suatu bisnis apotek yang optimal bila data di apotek tidak ada sama sekali.
Suatu hal yang diharapkan oleh kita para praktisi adalah HISFARMA yang dapat mengembangkan profesi dengan salah satunya menyediakan forum yang dapat meningkatkan SDM para apoteker. Forum yang dapat meningkatkan komunikasi antar apoteker sehingga terjadi percepatan pertukaran informasi antar apoteker.
Salah satu komunikasi yang saya beri catatan penting adalah tentang tata cara pengelolaan apotek. Dalam komunikasi yang juga diikuti oleh para apteker yang memiliki lebih dari satu apotek yang siap memberikan masukan kepada kita semua tentang pengelolaan apotek bila kita mendirikan apotek sendiri ataupun bila kita memegang apotek milik PSA. Bagi mereka yang sudah lama mendirikan apotek sendiri dan tidak berkembang, mereka juga membutuhkan forum ini agar dapat bertahan diantara apotek-apotek yang terus banyak bermunculan.
Di HISFARMA inilah kita dapat mencari informasi tentang apotek yang seluas-luasnya dan sejelas-jelasnya. Oleh karena itu menjadi anggota ISFI dan HISFARMA adalah suatu kebutuhan bagi profesi apoteker praktisi di apotek. Karena HISFARMA juga bisa menjadi forum yang lebih ideal untuk mengakses apa saja informasi terkait profesional di apotek. Tidak hanya apoteker pemilik sarana apotek saja tetapi juga bagi semua apoteker praktisi di apotek.
Dengan keberhasilan TEMU ILMIAH HISFARMA JATIM ini, juga merupakan jawaban bila sebenarnya ISFI adalah milik para apoteker dan HISFARMA adalah milik para praktisi diapotek. Semoga kedepan HISFARMA mampu mengemban amanah dari ISFI agar pengembangan profesi menjadi lebih optimal. Dan semoga ISFI mampu memberikan solusi tentang jarak yang ada antara HISFARMA, HISFARSI dan HISFARIN.
Akhir kata, SELAMAT ATAS SUKSESNYA ACARA TEMU ILMIAH HISFARMA JATIM DI PROBOLINGGO
Temu ilmiah HISFARMA JATIM di Probolingo yang sukses adalah catatan keberhasilan dari ISFI JATIM. HISFARMA yang juga menjadi forum bagi para praktisi apoteker di apotek telah menunjukan perannya dalam membangun suatu profesi yang utuh, profesi yang berbasis layanan dan profesionalisme.
Keberhasilan ISFI JATIM dalam membidani HISFARMA JATIM mulai menunjukan hasil setelah diselenggarakan pertemuan-pertemuan HISFARMA yang terjadi secara kontinyu dan berkelanjutan. Meskipun belum ditentukan kapan pertemuan diadakan lagi, tetapi bukan hal yang tidak mungkin bila dalam waktu dekat akan diadakan pertemuan lagi. Mengingat secara umum praktisi diapotek umumnya haus akan informasi yang terkait profesinya.
Keberhasilan HISFARMA JATIM di Probolinggo juga merupakan keberhasilan dari para praktisi apoteker di apotek. Karena keberhasilan HISFARMA akan dapat memberikan nilai lebih bagi para praktisi. Nilai lebih didapat dari forum yang membahas semua kegiatan diapotek mulai pelayanan, manajemen, iptek dan lain-lain. Sehingga para apoteker menjadi lebih percaya diri, dan menyadari bila peran apoteker diapotek juga penting seperti peran apoteker di tempat lain. Bahkan dengan forum ini "gengsi" apoteker diapotek akan naik.
Oleh karena itu seharusnya kita semua mulai menyadari bila praktisi diapotek merupakan point terpenting didalam rangkaian pekerjaan kefarmasian. Karena apotek menjadi salah satu sumber data terpenting didalam pengembangan profesi dan bisnis farmasi.
Tidak mngkin kita dapat mengembangka profesi yang ideal tanpa adanya praktisi di apotek. Begitu juga kita tidak dapat mengembangkan suatu bisnis apotek yang optimal bila data di apotek tidak ada sama sekali.
Suatu hal yang diharapkan oleh kita para praktisi adalah HISFARMA yang dapat mengembangkan profesi dengan salah satunya menyediakan forum yang dapat meningkatkan SDM para apoteker. Forum yang dapat meningkatkan komunikasi antar apoteker sehingga terjadi percepatan pertukaran informasi antar apoteker.
Salah satu komunikasi yang saya beri catatan penting adalah tentang tata cara pengelolaan apotek. Dalam komunikasi yang juga diikuti oleh para apteker yang memiliki lebih dari satu apotek yang siap memberikan masukan kepada kita semua tentang pengelolaan apotek bila kita mendirikan apotek sendiri ataupun bila kita memegang apotek milik PSA. Bagi mereka yang sudah lama mendirikan apotek sendiri dan tidak berkembang, mereka juga membutuhkan forum ini agar dapat bertahan diantara apotek-apotek yang terus banyak bermunculan.
Di HISFARMA inilah kita dapat mencari informasi tentang apotek yang seluas-luasnya dan sejelas-jelasnya. Oleh karena itu menjadi anggota ISFI dan HISFARMA adalah suatu kebutuhan bagi profesi apoteker praktisi di apotek. Karena HISFARMA juga bisa menjadi forum yang lebih ideal untuk mengakses apa saja informasi terkait profesional di apotek. Tidak hanya apoteker pemilik sarana apotek saja tetapi juga bagi semua apoteker praktisi di apotek.
Dengan keberhasilan TEMU ILMIAH HISFARMA JATIM ini, juga merupakan jawaban bila sebenarnya ISFI adalah milik para apoteker dan HISFARMA adalah milik para praktisi diapotek. Semoga kedepan HISFARMA mampu mengemban amanah dari ISFI agar pengembangan profesi menjadi lebih optimal. Dan semoga ISFI mampu memberikan solusi tentang jarak yang ada antara HISFARMA, HISFARSI dan HISFARIN.
Akhir kata, SELAMAT ATAS SUKSESNYA ACARA TEMU ILMIAH HISFARMA JATIM DI PROBOLINGGO
Senin, 04 Agustus 2008
Berita Jawa Pos
APOTEKER SEPAKAT TINGKATKAN
CITRA PROFESIONALISME DIMASYARAKAT
Jawa pos, 4 Agustus 2008
Probolinggo, Apa jadinya bila para apoteker-apoteker dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam Himpunan Seminat Farmasi Masyarakat (Hisfarma) bergabung dalam suatu temu ilmiah?
Ternyata ada banyak dasar pemikiran yang mampu menjadi pokok bahasannya. Terlebih mengenai bagaimana praktek kefarmasian di Apotek, bagaimana hubungan profesional antara klinisi (dokter) dengan apoteker praktisi di apotek, bagaimana pelayanan kefarmasian oleh apoteker di masyarakat. Inilah sebagian yang menjadi bahasan dalam temu ilmiah dan organisasi Hisfarma I yang berlangsung di Hotel Bromo View, Probolinggo pada 1-3 Agustus 2008 kemarin.
Dalam kesempatan tersebut walikota probolinggo HM Buchori SH MSi juga hadir sekaligus memberikan sambutan. Dengan mengusung tema “melalui gerakan tiada apoteker tiada pelayanan kita tingkatkan citra profesionalisme apoteker di masyarakat,” temu ilmiah diikuti sekitar 125 peserta.
Mengawali acara, beberapa arahan dari Prof. DR Haryanto Dhanutirto DEA, Apt juga disampaikan kepada peserta selaku ketua Umum Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) Pusat, dan tak tanggung-tanggung, Drs Abdul Muchid, Apt selaku Direktur Bina Farmasi Komunitas dan klinik - Depkes RI sengaja diundang oleh panitia acara sebagai pembicaranya. “Apoteker itu bukan tenaga medis, tugas pokok seorang apoteker itu melaksanakan pekerjaan kefarmasian, yaitu mengaktualisasi peran apoteker di dalam pelayanan kesehatan,” ujar Drs. Abdul Muchid kepada Radar Bromo disela kegiatan saat itu. Ingat, obat itu bisa menjadi racun kalau dipakai kalau dipakai kurang dari dosis bisa menjadi racun kalau dipakai lebih dari dosis bisa menjadi racun. Disini peran apoteker sebagai tenaga kesehatan menjadi semakin nyata sebagai tenaga kesehatan masyarakat. Apalagi dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, seorang apoteker harus bisa meningkatkan peran dan tanggung jawabnya juga,” lanjut drs. Abdul Muchid.
Beliau juga menegaskan,”Ke depan semua obat atau resep adalah kewenangan apoteker yang menyampaikan langsung kepada masyarakat, memberikan informasi tentang obatyang diberikannya, hingga dosis yang tepat inilah yang perlu disosialisasikan kepada masyarakat.” Hal ini tentu saja sesuai dengan PP tentang pekerjaan kefarmasian yang segera menyongsong.
Drs. Suhartono, Apoteker praktisi apotek Bromo probolinggo selaku ketua panitia mengungkapkan temu ilmiah dan organisasi Hisfarma I ini merupakan salah satu langkah nyata untuk meningkatkan kepedulian dalam melakukan praktek kefarmasian mengingat telah bergesernya paradigma profesi farmasi di bidang pelayanan dari drug oriented menuju patient oriented. Jadi sekarang bukan hanya berorientasi obat lalu dan beralih kepada mutu pelayanan. Tapi yang lebih penting lagi adalah menjaga keselamatan dan kesembuhan pasien secara konsisten dan terus menerus,” ujar Drs. Suhartono, Apt kemarin. (adv)
CITRA PROFESIONALISME DIMASYARAKAT
Jawa pos, 4 Agustus 2008
Probolinggo, Apa jadinya bila para apoteker-apoteker dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam Himpunan Seminat Farmasi Masyarakat (Hisfarma) bergabung dalam suatu temu ilmiah?
Ternyata ada banyak dasar pemikiran yang mampu menjadi pokok bahasannya. Terlebih mengenai bagaimana praktek kefarmasian di Apotek, bagaimana hubungan profesional antara klinisi (dokter) dengan apoteker praktisi di apotek, bagaimana pelayanan kefarmasian oleh apoteker di masyarakat. Inilah sebagian yang menjadi bahasan dalam temu ilmiah dan organisasi Hisfarma I yang berlangsung di Hotel Bromo View, Probolinggo pada 1-3 Agustus 2008 kemarin.
Dalam kesempatan tersebut walikota probolinggo HM Buchori SH MSi juga hadir sekaligus memberikan sambutan. Dengan mengusung tema “melalui gerakan tiada apoteker tiada pelayanan kita tingkatkan citra profesionalisme apoteker di masyarakat,” temu ilmiah diikuti sekitar 125 peserta.
Mengawali acara, beberapa arahan dari Prof. DR Haryanto Dhanutirto DEA, Apt juga disampaikan kepada peserta selaku ketua Umum Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) Pusat, dan tak tanggung-tanggung, Drs Abdul Muchid, Apt selaku Direktur Bina Farmasi Komunitas dan klinik - Depkes RI sengaja diundang oleh panitia acara sebagai pembicaranya. “Apoteker itu bukan tenaga medis, tugas pokok seorang apoteker itu melaksanakan pekerjaan kefarmasian, yaitu mengaktualisasi peran apoteker di dalam pelayanan kesehatan,” ujar Drs. Abdul Muchid kepada Radar Bromo disela kegiatan saat itu. Ingat, obat itu bisa menjadi racun kalau dipakai kalau dipakai kurang dari dosis bisa menjadi racun kalau dipakai lebih dari dosis bisa menjadi racun. Disini peran apoteker sebagai tenaga kesehatan menjadi semakin nyata sebagai tenaga kesehatan masyarakat. Apalagi dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, seorang apoteker harus bisa meningkatkan peran dan tanggung jawabnya juga,” lanjut drs. Abdul Muchid.
Beliau juga menegaskan,”Ke depan semua obat atau resep adalah kewenangan apoteker yang menyampaikan langsung kepada masyarakat, memberikan informasi tentang obatyang diberikannya, hingga dosis yang tepat inilah yang perlu disosialisasikan kepada masyarakat.” Hal ini tentu saja sesuai dengan PP tentang pekerjaan kefarmasian yang segera menyongsong.
Drs. Suhartono, Apoteker praktisi apotek Bromo probolinggo selaku ketua panitia mengungkapkan temu ilmiah dan organisasi Hisfarma I ini merupakan salah satu langkah nyata untuk meningkatkan kepedulian dalam melakukan praktek kefarmasian mengingat telah bergesernya paradigma profesi farmasi di bidang pelayanan dari drug oriented menuju patient oriented. Jadi sekarang bukan hanya berorientasi obat lalu dan beralih kepada mutu pelayanan. Tapi yang lebih penting lagi adalah menjaga keselamatan dan kesembuhan pasien secara konsisten dan terus menerus,” ujar Drs. Suhartono, Apt kemarin. (adv)
Langganan:
Postingan (Atom)