Sabtu, 22 Maret 2008

DAMPAK TATAP PADA PABRIK OBAT

DAMPAK TATAP PADA PABRIK OBAT


Penerapan TATAP (Tiada Apoteker Tiada Pelayanan) justru akan memudahkan pabrik obat atau industri farmasi dalam menjelaskan produknya kepada masyarakat, baik pada swamedikasi ataupun pada saat penebusan resep. Karena keberadaan apoteker justru akan mempermudah perusahaan dalam memperkenalkan produk dengan lebih jujur dan rasional kepada masyarakat. Dengan informasi yang lebih jujur dan rasional dari tenaga kesehatan yang berkompeten, maka masyarakat justru akan lebih mempercayai informasi tersebut. Sehingga dampaknya justru akan menurunkan biaya iklan obat baik dari media masa maupun dari iklan yang lain, dan lebih mendidik. Karena lebih memdidik, maka pendidikan kesehatan masyarakat akan terselesaikan sebagian dan program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa bidang kesehatan akan terbantu.
Sudah seharusnya bila fungsi pendidikan kesehatan juga menjadi tangung jawab dari pabrik obat untuk meminimalkan resiko penggunaan obat itu sendiri, sehinga akan menurunkan resiko-resiko lain baik resiko terhadap perusahaan obat, tenaga farmasi, sarana kesehatan dan masyarakat. Dengan penerapan TATAP resiko akan turun karena penggunaan obat juga akan lebih rasional.
Dampak positif terhadap pabrik obat yang terjadi pada akibat dari penerapan TATAP antara lain adalah hal-hal sebagai berikut :
1. Pengurangan jumlah sales promotion, karena apoteker dapat menggantitan sales promotion yang biasanyadisediakan perusahaan-perusahaan yang dipasangkan pada sarana-sarana kesehatan untuk memperkenalkan produk. Bahkan secara penguasaan sainnya, apoteker justru lebih kompeten dan tidak perlu mengikutkan pelatihan-pelatihan, tak perlu digaji karena sudah digaji oleh apotek. Biasanya penggunaan sales promotion girl digunakan untuk menjaring pasien-pasien swamedikasi yang mana pasien umumnya sebelumnya belum mempunyai pilihan sediaan yan mau dibeli dan dipasangkan pada apotek apotek yang hanya sekedar menjual obat tanpa ada pelayanan kefarmasian pelengkap serta lebih mengutamakan laba semata.
2. Penguragan jumlah detailer, karena fungsi inipun sebagian dan bukan semuanyabisa digantikan atau dibantu oleh apoteker. Bahkan pada banyak sisi dalam penjelasan produk apoteker lebih berkompeten dari kebanyakan para detailer. Dampak positif selanjutnya adalah tidak perlu mengadakan pelatihan-pelatihan kepada banyak detailer dan tak perlu menggaji banyak detailer sehingga terjadi penghematan-penghematan disemua lini. Kenyataannya saat ini satu perusahaan mempunyai banyak detailer karena mempunyai banyak divisi yang mana setiap divisi hanya memegang beberapa produk, padahal apoteker menguasai semua produk itu.
3. Dampak selanjutnya adalah dapat menurukan harga tanpa merugikan perusahaan bahkan akan meningkatkan laba perusahaan. Mengapa terjadi demikian tentu saja karena saat ini kebanyakan detailer hanya bisa membicarakan masalah diskon tanpa banyak mengerti obat yang dipegang atau dipasarkan dengan alasan dokter dan apotekernya sudah lebih pinter. Hanya mementingkan omset dan komisi, karena detailer mempunyai komisi dan gaji yang umumnya dapat dipakai untuk menggaji lebih dari satu apoteker. Dengan demikian penghematan penghematan dalam pemasaran akan menjadi lebih mudah.
4. Mengurangi atau bahkan akan menghentikan peredaran obat palsu yang telah merugikan masyarakat, pemerintah dan pabrik obat sendiri. Dengan penerapan TATAP harga obat mungkin justru bias diturunkan juga karena berhentinya peredaran obat palsu. Dengan berhentinya peredaran obat palsu maka laba perusahaan akan bias menurunkan harga dan laba mungkin justru akan meningkat. Mungkin anda ragu bila TATAP akan mampu menurunkan peredaran obat-obat palsu, tetapi bila anda mengetahui apotek yang pelayananannya hampir ideal selalu mengajarkan pendidikan kesehatan kemasyarakat untuk selalu waspada akan bahayanya obat palsu dan membiasakan mereka untuk berkonsultasi obat secara GRATIS.
5. Menyederhanakan system distribusi obat, kenyataan saat ini banyak detailer atau sales promotion yang hanya melempar-lempar produk kedaerah-daerah non wilayahnya untuk mengejar taerget yang sebenarnya justru akan merugikan perusahaan sendiri karena target marketing sulit dipantau atau data marketing akan bias. Karena dengan TATAP distribusi obat mau tak mau akan berjalan lebih baik dan memihak perusahaan.
6. Menurunkan biaya pembuatan alat-alat promosi lain, seperti seperti brosur spanduk dan lain-lain
7. Menaikan citra pabrik obat.

Mengingat banyak dampak positif dari penerapan TATAP bagi industri obat dan industri farmasi lain, maka menurut pendapat saya akan sangat banyak pihak-pihak yang mendukung penerapan TATAP. Bahkan industri farmasi sendiripun juga sangat berkepentingan dengan penerapan TATAP ini, oleh karena itu sudah sewajanya bla pemerintah membelakukan TATAP dengan TATAP yang lebih ideal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar