Rabu, 25 Juni 2008

PRAKTEK DOKTER DIBATASI

PRAKTEK DOKTER DIBATASI


Saya baca dari http://www.isfinational.or.id/content/view/408/1/ termuat : Baru kali ini saya melihat kritik pemimpin negara terhadap profesi dokter ... terakhir ialah pengetahuan para dokter umum juga banyak spesialis tentang diagnostik, obat dan pengobatan sangat menyedihkan. ...

Menurut saya kenapa pengetahuan diagnostik, obat dan pengobatan sangat menyedihkan, salah satunya karena memang tugas dokter sangat berat, terutama didaerah. Bukan maksud saya membela dokter, tetapi kenyataannya memang begitu. Dokter masih harus mengurusi semuanya, termasuk tentang pengadaan obat, meracik obat, dan sebagainya, yang mana seharusnya sudah dibagi tugaskan kepada profesi kesehatan lain.

Mungkin juga permasalahan tersebut dikarenakan jasa profesi yang terlalu kecil. Bisa dibayangkan jasa kecil dan volume pekerjaan yang besar akan mempersulit para tenaga kesehatan termasuk dokter dan tenaga kesehatan lain akan kesulitan untuk meng up date ilmu pengetahuan mereka. Hal semacam ini menurut saya tidak bisa diatasi dengan membatasi praktek mereka, tetapi seharusnya dibuatlah sistem yang benar dalam pelayanan kesehatan, dengan segala aspeknya.

Pemasalahan lain dari penyebab ini adalah sangat rendahnya tingkat pendidikan kesehatan masyarakat. Karena rendahnya tingkat pendidikan kesehatan ini maka sering kali masyarakat tidak sadar akan apa yang harus dituntut kepada seorang dokter. Ketidak mengertian ini pula yang menyebabkan dokter kesulitan akan mengembangkan profesinya, karena umumnya masyarakat juga keberatan dengan jasa profesi. Keberatan ini salah satunya disebabkan masyarakat mengangap jasa profesi sebagai suatu hal yang tak perlu yang disebakan rendahnya tingkat kesadaran akan kesehatan.

Hal lain yang terkait pendidikan kesehatan yang rendah antara lain adalah masyarakat tidak mementingkan apa itu proses pengobatan, yang penting adalah sembuh. Padahal untuk sembuh urut-urutan proses pengobatan harus dilalui, dan masyarakat seringkali tak mau tahu dengan itu. Saya sering menyarankan untuk memegang "dokter keluarga" dalam mengelola penyakit. Dalam artian bebasnya kurang lebih sebagai berikut; pasien tak perlu terlalu detil belajar tentang cara pengelolaan penyakit secara menyeluruh, karena tidak akan kesulitan, tetapi jadikan salah satu dokter praktek disekitarnya untuk menjadi konsultan kesehatan keluarga dengan segala aspeknya. Karena dengan mengangkat dokter keluarga biaya kesehatan akan relatif dapat ditekan, kerena biaya kesehatan yang tidak perlu bisa ditiadakan.

Pada masyarakat yang pendidikan kesehatannya rendah seringkali akan datang ke dokter saat sakit dan bila tak sembuh akan pindah dokter, dan begitu seterusnya. Bisa jadi untuk menyelesaikan satu kasus kesehatan bisa membutuhkan 5 orang dokter yang berbeda. Hal ini seperti yang dialami oleh famili saya, yang mana membutuhkan 5 orang dokter hanya untuk mengobati nyeri karena cedera. Sebenarnya sudah saya sarankan pegang saja satu dokter yang paling dipercaya, bila tidak ada perkembangan langsung minta rujukan. Supaya proses pengobatan tak berlarut-larut.

Sebenarnya masalah yang terkait dengan pengetahuan dan pengembangan suatu profesi kesehatan tidak hanya terjadi pada dokter. Kitapun para apoteker juga kesulitan untuk mengembangkan profesi yang mana permasalahannya juga sangat banyak. Dan menurut saya keputusan dengan membatasi praktek bukan salah satu solusi, setidaknya bukan solusi terbaik. Untuk membuat solusi terbaik seharusnya instansi terkait dan organisasi profesi mengembangkannya dengan didukung suatu data penelitian. Bukan hanya sekedar ngomong tanpa dasar yang hanya empiris atau mengada-ada. Karena dengan data, pengembangan akan lebih optimal dan mengurangi debat kusir yang justru akan menjadikan kita tesesat dalam kata-kata yang tiada habisnya.

Suatu kritik yang amat bagus telah dilakukan dan menurut saya kritik ini sebenarnya bukan saja untuk dokter, tetapi untuk semua tenaga kesehatan termasuk kita para apoteker. Yang mana kompetensi suatu profesi kesehatan harus selalu dipertahankan dan harus selalu ditingkatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar